AKARBERITA.COM, maros-Sebanyak 38 siswa asal Kabupaten Maros telah diberangkatkan ke Makassar untuk mengikuti program Sekolah Rakyat.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Maros, Suwardi Sawedi, mengatakan pengiriman siswa ini merupakan tahap awal untuk sekolah rintisan.
“Kita support sekolah rintisan yang ada di Makassar dengan mengirimkan 38 siswa jenjang SMA. Mereka sudah kami antar ke Makassar,” katanya, Rabu, 16 Juli 2025.
Ia menjelaskan, program Sekolah Rakyat ke depan juga akan menyasar jenjang pendidikan lain.
“Nanti juga akan ada untuk SD dan SMP. Kita lihat dulu perkembangannya. Kalau nanti ada bangunan sekolah di Maros, apakah mereka akan dipindahkan atau tetap di Makassar, itu masih akan dibahas,” jelasnya
Mantan Camat Cenrana itu menyebut, saat ini di Sulawesi Selatan baru ada dua kabupaten yang memiliki sekolah rakyat, yaitu Sidrap dan Bone.
Untuk kriteria siswa penerima program, Suwardi mengatakan, pemerintah mengambil data dari keluarga miskin ekstrem.
“Untuk masuk Sekolah Rakyat, kita ambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), khususnya kategori Desil 1 dan 2,” ungkapnya.
Konsep Sekolah Rakyat ini berbentuk boarding school atau sekolah berasrama. Biaya pendidikan dan kebutuhan siswa sepenuhnya ditanggung pemerintah.
“Biaya per anak mencapai Rp48 juta per tahun. Semua fasilitas sudah disiapkan agar mereka bisa belajar dengan nyaman,” terang Suwardi.
Selain menyekolahkan anak-anak, pemerintah juga akan memberdayakan orang tua mereka.
“Selain anaknya disekolahkan, orang tuanya juga kita berikan pemberdayaan supaya ekonomi keluarga bisa lebih mandiri,” tambahnya.
Terkait rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Maros, Suwardi menyebut pihaknya masih dalam tahap pemilihan lokasi.
“Kami mengusulkan lokasi milik Kementerian Agama untuk dijadikan Sekolah Rakyat. Mudah-mudahan dapat persetujuan. Secara lisan, Pak Menteri sangat setuju,” imbuhnya. (Najmi S)