Headline

Jumat, 10 Januari 2025
Daerah

24 Tim Medis RSUD Andi Makkasau Jalani Isolasi Mandiri

AKARBERITA.com, Parepare – Managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare mengambil langkah antisipasi untuk seluruh tenaga medis yang sejak 17 Maret lalu, yang ikut menangani perempuan usia 61 tahun asal Kabupaten Pinrang.

Langkah tersebut diambil berdasarkan pasca keluarnya hasil lab pasien 557, yang sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di ruang isolasi RSUD Andi Makkasau Parepare dan dinyatakan positif Covid-19.

Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare Renny Anggraini Sari mengatakan, ada 24 tenaga medis yang terdiri empat orang dokter dan 20 perawat yang masuk tim inti menangani pasien 557.

“Isolasi mandiri di rumah sakit. Kami siapkan ruang khusus, di Ruang Cempaka untuk semua yang masuk tim inti, yang bisa membuat mereka bisa tetap nyaman dan tentunya tidak pulang ke rumah. Mereka akan menjalani isolasi selama 14 hari. Jadi setiap hari, rute mereka, ruang isolasi pasien dan ruang isolasi buat mereka menetap sementara,” paparnya.

Sejauh ini, lanjut Renny, tim medis di rumah sakit bertipe B tersebut, menerapkan sistem keamanan yang standar, baik bagi pasien maupun tim medis. Kondisi seluruh dokter dan perawat dalam tim inti, kata dia, sejauh ini juga dalam kondisi sehat dan baik.

“Selama merawat pasien 557, semua tim medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan pasien kita beri masker. Tapi isolasi mandiri tetap dilakukan untuk antisipasi resiko agar tidak meluas,” ujarnya.

Pihaknya, kata Renny lagi, sempat menawarkan pergantian pada ke 24 dokter dan perawat. Namun dengan alasan agar yang lain tidak ikut terpapar, tawaran tersebut ditolak tim medis inti. Hal itu, kata Renny, sangat diapresisasi oleh managemen rumah sakit, dan akan memberi reward berupa penghargaan setinggi-tingginya pada tim inti atas dedikasinya sebagai pejuang kemanusiaan melayani pasien korona.

“Manaegen rumah sakit sudah menitipkan insentif buat keluarga tim inti, karena praktis selama dua minggu mereka tidak akan bertemu keluarga. Nilainya tidak seberapa dibanding pengorbanan mereka, tapi itu sebagai bentuk perhatian kami,” kata Renny.

Saling memberi dukungan, kata Renny, juga sangat terasa dalam lingkup rumah sakit rujukan yang dipimpinnya. Secara patungan, tiap bagian secara suka rela memberi sumbangan makanan dan minuman untuk tim inti, seperti makanan dan minuman di saat mereka tengah beristirahat.

“Tak ada lain dapat kami lakukan selain saling support saat ini. Dan managemen rumah sakit menjamin ketersediaan APD, keamanan, serta stamina agar tetap baik selama menjalani isolasi dan tugas merawat pasien potisif korona. Rutin dilakukan pengecekan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

(Dwi)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 707

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *