AKARBERITA.com, Parepare – Sampah plastik yang mencemari laut menjadi isu paling sentral yang dibahas dalam kegiatan Coastal Clean Up, Tudang Sipulung tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina. Kegiatan tersebut digelar oleh Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kota Parepare bersama Dinas PKP, DLH , LSM serta pelajar SMP/SMA di Parepare, Sabtu(26/1).
Ketua MPC Pemuda Pancasila Parepare Fadly agus Mante mengatakan, pihaknya menyambut positif kegiatan tersebut, sebagai bagian dari upaya mengedukasi masyarakat tentang keberadaan BUMN dan tanggung jawab sosialnya. Namun pihaknya mengaku, kecewa karena Pihak TBBM menampik isu pencemaran laut dengan tumpahan minyak yang terjadi hanpir 3 pekan kemarin.
Menurut Fadly, isu sampah adalah isu lingkungan yang harus menjadi perhatian seluruh komponen yang ada lingkungan sosial. Bahwa dengan mengelola sampah yang baik dan terpadu, kita telah ikut berperan melestarikan alam ini.
“Terkait edukasi lingkungan hidup harusnya menindaklanjuti peristiwa tumpahan minyak disekitar terminal BBM PT Pertamina Depot Parepare sebagai bentuk tanggungjawab BUMN (PT Pertamina,tbk) kepada seluruh komponen masyarakat dan Pemerintah Daerah. Melalui kegiatan yang membahas tentang pengendalian pencemaran laut dan biotanya dengan pendekatan program edukasi yang berkelanjutan,”terangnya.
Fadly berharap, Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parepare jangan terlena untuk tetap meminta ganti rugi terhadap kejadian tumpahan minyak dipesisir laut soreang Parepare, berdasarkan UU PPLH No.32 Tahun 2009, PP No.19 Tahun 1999 Perda PPLH No.2 Tahun 2011. Yang juga sebelumnya telah dinyatakan tercemar oleh dinas lingkungan hidup pada saat hearing di DPRD Parepare.
“Kita Menghimbau kepada seluruh komponen pemerhati lingkungan diseluruh Indonesia untuk bersatu padu mengawal Kasus ini sampai tuntas,”harapnya.
(Dwi)