AKARBERITA.com, Pinrang – Dampak Tsunami yang melanda Palu dan Donggala serta Selat Sunda, masih dirasakan pengelola wisata pantai dan kuliner diantaranya wisata Pantai Ammani, Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang.
Pengelola Wisata Pantai Ammani Mahmud mengatakan, sejak tsunami melanda Palu, pengunjung wisata pantai Ammani langsung Anjlok. “Penurunan pengunjung hingga mencapai 70%,” katanya, Minggu (13/1).
Mahmud mengungkapkan, wisatawan masih trauma dengan kejadian yang melanda Palu dan Selat sunda, sehingga menghindari wisata pantai untuk menghabiskan libur akhir pekannya. Kurangnya pengunjung, menurut dia, juga berdampak pada penghasilan para pengusaha yang ada di wilayah lokasi wisata pantai tersebut.
“Padahal sebelum, tsunami Palu, ribuan pengunjung selalu memadati lokasi wisata ini,” ungkapnya
Sementara Pengusaha Kuliner Ikan Bakar Pantai Ammani Muhammad Nasir mengaku, hingga saat ini, hanya mampu menjual sekitar 10 porsi perbulan. “Penghasilan kami hanya berkisar Rp4 juta perbulan, termasuk biaya operasional, dan lain lainnya,” akunya.
Padahal sebelum tsunami melanda Palu dan Donggala, lanjut dia, Usahanya mampu menghasilkan laba bersih sekitar Rp12 juta perbulan. “Sejak kejadian itu, penghasilan kami anjlok hingga 70%” terangnya.
Nasir berharap, pemerintah daerah berupaya menepis dan menyakinkan masyarakat akan isu-isu tsunami yang menghantui masyarakat. Sebab sepanjang sejarah, dari nenek moyang kami, Pinrang termasuk daerah yang aman dari tsunami.
(Suargat)