AKARBERITA.com, Parepare – Menggelar upacara bendera di badan jalan saban hari Senin karena tak adanya ketersediaan halaman sekolah, murid di SDN 17 Kota Parepare dinilai mendapat perlakuan sekolah tak ramah anak. Pemandangan tersebut seperti yang terlihat Senin (26/2) pagi tadi. Puluhan murid berbaris rapi mengikuti upacara bendera yang rutin digelar setiap hari Senin.
Rahma, warga setempat mengatakan, hal tersebut sudah menjadi pemandangan biasa bagi warga setempat. “Sudah lama seperti itu. Murid-murid upacara di jalanan. Karena memang sekolahnya tidak punya halaman,” katanya.
Beruntung, petugas kepolisian dari Polresta Parepare ikut memberi penjagaan di lokasi setiap sekolah tersebut menggelar upacara bendera sehingga bisa tetap berjalan lancar.
Sekolah tanpa halaman yang dinilai tak ramah anak, tentu kontras dengan predikat sebagai kota layak anak yang disandang Parepare, menyusul penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), pada puncak peringatan Hari Anak Nasional di Riau beberpaa waktu lalu oleh menteri Yohana Yembise.
Bahkan saat jam istirahat, murid setempat hanya bisa bermain dalam ruang kelas. Terlebih, sekolah tersebut berada di antara dua ruas jalan raya. Dan SDN 17 Parepare adalah salah satu dari beberapa sekolah di Parepare yang ternyata tidak memiliki halaman.
Sementara Anggota Komisi II DPRD Parepare Andi Taufan Armas menilai jika tanpa halaman, tidak layak bagi perkembangan pola pendidikan krakter anak didik saat ini. Harusnya, kata dia, instansi terkait melakukan pendataan agar ada jumlah real sekolah yang tidak memiliki halaman. Termasuk, kata dia, fasilitas penunjang proses belajar mengajar.
Komisi II DPRD Parepare, tambah Taufan, menyarankan Dinas Pendidikan Parepare untuk bersurat demi duduk bersama dengan melibatkan para kepala sekolah yang memiliki kendala terkait sekolahnya agar dapat diantisipasi lebih dini.
(Red)
