Regional

Rawan Kecurangan, 5084 Pengawas Pantau Seleksi SBMPTN di Makassar 

AKARBERITA.com, Makassar – Panitia Lokal (Panlok) 82 Kota Makassar yang terdiri dari kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negri Makassar (UNM) dan Universitas Negri Sulawesi Barat (Unsulbar) akan tetap menurunkan pengawasan ketat dan batasan kouta pada seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Meski dalam seleksi SBMPTN sudah tidak menggunakan sistem pengurangan poin.

Ketua Panlok 82 Jufri mengatakan, bahwa dalam seleksi kali ini sistem tatanan perekrutan calon mahasiswa baru juga semakin diperketat dengan sedikitnya 51.800 peserta, SBMPTN juga akan turut serta ditanggal 8 Mei. Dalam pelaksanaan ujian kali ini. Para kandidat akan tersebar dibeberapa titik yang ada di Makassar untuk berebut bangku perguruan tinggi favorit.

“Pelaksanaan ujian ini akan diawasi oleh 5084 pengawas ruangan. Mereka akan memperebutkan jumlah kursi sedikitnya 51.800 dengan kouta masing-masing kampus yang tergabung dalam panlok 82. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada proses sebelumnya dan kami telah meminimalisir terjadinya kecurangan-kecurangan,”kata Jufri saat dikonfirmasi. Senin (7/5)

Dalam rincian tersebut pendaftar akan dibagi di tiga tempat diantaranya, kampus Unhas dengan kouta maksimal 28460 pendaftar, kampus UNM 19790 pendaftar dan kampus Unsulbar sebanyak 2450 pendaftar. Jumlah pendaftar tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 7,96 persen dari tahun 2017 lalu.

Seperti ditahun sebelumnya, pelaksanaan ujian SBMPTN ini kerap disusupi oleh oknum yang menjadi joki ujian. Untuk memimalisir hal tersebut terulang kembali Panlok 82 yang terdiri dari kampus Unhas, UNM, dan Unsulbar telah merancang sejumlah antisipasi jitu

“Hal pertama yang dilakukan adalah memperketat aspek keamanan, di mana setiap peserta harus datang lebih awal agar pengecekan data diri bisa dilakukan lebih awal. Setiap peserta wajib membawa surat keterangan lulus yang disertai foto,” katanya.

Rektor UNM Husain Syam menambahkan, jika semua hal telah dilakukan dan tetap kedapatan ada yang menggunakan atau menjadi joki ujian maka akan mendapatkan sanksi tegas. “Pengguna jasa joki langsung didiskualifikasi, sementara pelaku joki akan diproses secara hukum, jika dia merupakan mahasiswa maka akan di skorsing atau paling parah dilakukan pemecatan ke yang bersangkutan,” jelas Husain.

Sementara itu, Wakil Ketua Panlok 82 Ishak Rahman mengatakan, khusus untuk kasus penjokian, hal yang diterapkan di UNM tidak jauh berbeda dengan apa yang diterapkan di Unhas. “Untuk meminimalisir, sudah sejak jauh-jauh hari kami lakukan sosialisasi kepada pengawas ruangan. Ada dua aspek yang ditekankan dalam hal ini, jika kedapatan penjokian, akan dilakukan tindak pidana umum, juga tindak pidana korupsi,” ujar Ishak.

Rahman menjelaskan, untuk menertibkan pelaksanaan ujian didalam kampus, mobilisasi mahasiswa dalam kampus dikurangi atau ditiadakan selama pelaksanaan ujian berlangsung, baik UNM dan Unhas akan menghentikan segala aktifitas mahasiswa sejak Senin 7-8 Mei. Sedangkan untuk peserta Difabel yang mengikuti seleksi SBMPTN diberikan pengawasan khusus.

Dari jumlah 51800 peserta ujian SBMPTN besok, tercatat ada delapan calon mahasiswa yang berkebutuhan khusus ikut. Meski jenis ujian dan soal yang sama, namun calon mahasiswa berkebutuhan khusus akan mendapatkan pendampingan tersendiri.

“Untuk pengawasan dilakukan terpisah. Dan khusus untuk pengawas semua berasal dari UNM karena memang memiliki jurusan pendidikan luar biasa yang biasa bersentuhan dengan mahasiswa berkebutuhan khusus,” kata Rahman.

Perlu diketahui, peserta SBMPTN diwajibkan untuk memeriksa lokasi ujian sore ini. Peserta juga wajib untuk menggunakan pakaian bebas rapi. Adapun rincian dari total seluruh pendaftar sebanyak 51800 peseta dalam seleksi kali ini yakni, jumlah pendaftar dikampus Unhas sebanyak 28460 peserta, dengan program study (prodi) yang diambil sosial dan hukum sebanyak 7250 peserta, prodi saintek sebanyak 13840 peserta dan untuk yang mengambil prodi campuran sebanyak 7100 peserta.

Kampus UNM sebanyak 19790 peserta, dengan prodi yang diambil sosial dan hukum 7214 peserta, prodi saintek sebanyak 4528 peserta, untuk prodi campuran sebanyak 8048 peserta. Sedangkan jumlah pendaftar untuk kampus Unsulbar sebanyak 2450 peserta, dengan prodi yang diambil sosial dan hukum sebanyak 552 peserta, prodi saintek sebanyak 664 peserta, untuk campuran sebanyak 1234 peserta.

(Yudha)

 

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!