Daerah

Positif Korona di Pinrang Melonjak

Posted on

AKARBERITA.com, Pinrang – Salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup kantor bupati Kabupaten Pinrang kembali dinyatakan positif terpapar Covid-19, setelah menjalani pengambilan sampel pekan lalu. Hal tersebut diungkapkan Kadis Kesehatan Pinrang Dyah Puspita Dewi, Selasa (6/10).

Dewi mengatakan, selain masih menunggu hasil swab 20 dari 35 Orang Dalam Pemantauan (ODP), pihaknya juga masih menunggu hasil swab 60 ODP lainnya, yang menjalani pengambilan sampel, Senin (05/10) kemarin.

“Sebagian besar ASN yang bekerja di sekretariat kantor bupati. Dan jika jumlahnya bertambah, ada kemungkinan masa penutupan sementara kantor bupati diperpanjang,” ujarnya.

Dewi juga mengemukakan, selain tambahan pasien positif Korona, jumlah yang meninggal jumlah terkonfirmasi bertambah kemarin bertambah satu orang, yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Lasinrang dan dirujuk ke RS Sayang Makassar. Sehingga total yang meninggal karena Korona menjadi enam orang.

“Pasien usia lanjut. Sempat menjalani perawatan lima hari di Makassar, dan meninggal karena tentunya ada penyakit penyerta. Telah dikebumikan dengan protokol Covid-19,” katanya.

Hal tersebut dikarenakan lambannya hasil swab yang dikeluarkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, menjadi salah satu kendala Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pinrang bersama pemkab Pinrang, dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Bumi Lasinrang.

“Kami mau cepat, tapi mereka mereka yang lambat. Pak bupati bahkan sudah menelepon menanyakan hasil swab yang pekan lalu, tapi belum ada. Mungkin malam lagi hasilnya kami terima,” ungkap Dewi.

Prilaku masyarakat yang tidak patuh dan tidak disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes), tambah Dewi, juga menjadi pemicu melonjaknya jumlah pasien yang terpapar Korona. Bahkan, kata Dewi, temuan pihaknya, ada warga yang tetap berbaur dikeramaian, meski telah diingatkan agar melakukan isolasi mandiri lantaran hasil swabnya belum keluar.

“Kami lihat sendiri, ODP malah keluar ke pengantinan. Itulah kenapa tak ada pasien yang kami biarkan isolasi mandiri, karena tidak bisa dikendalikan. Akan sulit dipantau kontaknya dengan anggota kelurga lain. Kecenderungan sekarang, penularan karena kontak erat,” papar Dewi.

Diketahui dari total 35 orang yang menjalani swab, 22 diantaranya ASN. Dan baru 15 yang hasil swabnya yang diterima. Selain satu ASN, tiga lainnya juga dinyatakan positif, yang berasal dari lingkungan keluarga ASN yang lebih dulu terpapar. Diantaranya anak dan pengasuh anak. Satu diantaranya, bayi usia satu tahun.

(Dwi)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

Copyright © 2017 PT MEDIA MEGA DALLE. All Right Reserved.