AKARBERITA.com, Parepare – Dugaan raibnya anggaran senilai Rp 400 juta untuk pembayaran jasa petugas Call Centre 112 Kota Parepare, yang menjadi bagian dari anggaran senilai kurang lebih Rp3 miliar yang telah terkucur ke Dinas Kesehatan Parepare tahun 2018 lalu, diduga mengalir ke sejumlah Pare.
Ketua LSM Mahatidana Rudy Nadjamuddin mengatakan, setidaknya ada empat nama pejabat yang diduga turut menikmati anggaran, yang diberikan oleh mantan Kadis Kesehatan Parepare Muhammad Yamin dan disertai pembuktian kuitansi dan berkop surat Dinas Kesehatan. “Salah satunya, Syahrial Djafar. Mantan Kepala Bappeda Parepare, sebesar Rp910 juta,” katanya.
Terkait hal itu, Syahrial Djafar yang namanya disebut sebagai salah satu penerima aliran dana Dinas Kesehatan Parepare, tidak menapik namun membantah besaran nilai yang dipinjamnya dari Yamin. ” Saya memang ada utang sama Yamin. Tapi saya pinjam secara pribadi sebesar Rp200 juta, karena setahu saya, dia punya banyak uang dan langsung disanggupi. Uang itu diantarkan ke ruangan saya oleh seorang perempuan,” jelas dia.
Syahrial mengaku, pihaknya telah mendapat surat dari Yamin dengan kop surat dari Dinas Kesehatan. “Namun saya heran kenapa atas nama dinas, sementara saya pinjam secara pribadi. Tapi namanya utang, pasti saya akan kembalikan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, sekitar 70 petugas Call Centre 112 Parepare hingga kini belum dibayarkan jasanya sejak Oktober 2018 lalu. Sementara pihak pemkot Parepare telah mengucurkan anggaran ke rekening Dinas Kesehatan senilai Rp3 miliar, termasuk dana jasa yang harusnya telah diterima para petugas Call Centre 112 Parepare.
(Dwi)