AKARBERITA.com, Takalar – Menyusul kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg yang masih menjadi persoalan di Kabupaten Takalar, dampaknya terus dirasakan masyarakat. Terlebih, harganya pun mengalami kenaikan tidak wajar disebabkan kelangkaan stok.
Menyikapi hal itu, Bupati Takalar Syamsari Kitta mengatakan, pihaknya meminta dengan tegas agar semua ASN dalam lingkup Pemkab Takalar, untuk tidak menggunakan gas elpiji 3kg. Karena, itu merupakan hak masyarakat yang kurang mampu yang telah disubsidi. “ASN tidak boleh menggunakan gas bersubsidi karena itu diperuntukkan bagi warga miskin,” katanya.
Pihaknya, kata Syamsari, juga memerintahkan seluruh camat untuk kut memantau kondisi di lapangan. Bahkan, kata dia, dalam berbagai kesempatan pihaknya juga turut memantau langsung untuk memastikan, apa saja yang menjadi keluhan pengecer maupun masyarakat setempat.
“Kami sering melakukan kunjungan dibeberapa pedagang. Mereka mengeluhkan kurangnya stok, dan bahkan ada pedagang yang tidak sama sekali memiliki stok,” ungkapnya, seperti Jumat (31/8).
Syamsari mengungkapkan, kelangkaan yang terjadi akibat besarnya konsumsi dan permintaan, pada saat perayaan Iduladha baru-baru ini. Terlebih, katanya, pihaknya menemukan adanya perubahan fungsi pemakaian elpiji.
“Yang tadinya untuk kebutuhan memasak di dapur, namun malah menjadi bahan bakar pompa air. Itu dilakukan oleh petani untuk mengairi persawahan,” katanya.
Sebagai solusinya, kata Syamsari lagi, pihaknya meminta kepada pihak terkait khususnya Pertamina dan agen yang ada di Takalar, untuk tetap berupaya menjamin ketersedian stok elpiji 3kg. Agar masyarakat tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dapurnya sehari-hari.
(Luki)