AKARBERITA.COM, Maros – Kabupaten Maros menjadi pusat kegiatan Festival Aksara Lontara tahun 2023, agenda tahunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan dilaksankan di gedung serbaguna, Minggu (19/11/2023).
Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari saat membuka kegiatan tersebut menyatakan dukungannya terhadap program pemprov Sulsel, dalam pemajuan pelestarian kearifan lokal.
Polikus Golkar itu membeberkan, saat ini Perda Aksara Lontara, Sastra dan Bahasa Daerah telah ditetapkan 15 Juni Lalu. Perda tersebut, katanya, merupakan Perda yang diinisiasi DPRD Sulsel.
“Ini merupakan Perda inisiasi, yang lahir dari para pegiat aksara lontara. Perda ini muncul sebagai rekomendasi pada saat pelaksanaan festival aksara lontara yang pertama tahun 2020,” katanya.
Dia menilai, Perda ini harus hadir di tengah-tengah masyarakat, dan perlu menjadi perhatian bagi pemerintah Sulawesi Selatan. “Kenapa perda ini kita penuhi? karena warisan budaya tak benda yang berasal dari leluhur kita. Makanya, semua daerah di Kabupaten/Kota di Sulsel bisa merealisasikan perda ini,” paparnya.
Dia bahkan mengapresiasi pemkab Maros, karena telah merealisasikan Perda tersebut. “Beberapa jalan di Kabupaten Maros sudah dilengkapi dengan tulisan lontara,“ ujarnya.
Tak hanya itu, semua sekolah yang berada di bawah naungan Maros akan mewajibkan pelajaran bahasa daerah.
Sebab, dia mengakui saat ini pelajaran bahasa daerah di sekolah sudah tidak lagi menjadi kurikulum. “Dengan adanya perda ini otomatis harus menjadi kurikulum di sekolah, dan ini adalah muatan lokal kita,” tuturnya.
Implementasi dari Perda ini diharapkan juga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengambil jurusan bahasa daerah di perguruan tinggi.
“Jurusan bahasa daerah itu masih minim, jika semua daerah menerapkan perda ini, otomatis guru bahasa daerah akan sangat dibutuhkan,” ucapnya
Sementara Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan, Festival Aksara Lontara akan berlangsung selama dua hari, 19-20 November 2023. Ada berbagai agenda yang akan dihadirkan.
“Sebentar itu ada seminar internasional yang pematerinya berasal dari Canada, yang akan menyampaikan bagaimana konsen dunia terhadap aksara yang dimiliki di Sulsel,” sebutnya.
Kemudian ada lomba lagu daerah, fashion show dengan adat daerah hinggi pemilihan duta lontara.
Pihaknya juga berjanji akan segera mengeluarkan surat edaran baik di pemerintahan maupun swasta terkait penerapan aksaran lontara dibeberapa tempat. “Sekaligus mendukung Maros sebagai UNESCO Global Geopark, karena pariwisata dan budaya tak bisa terpisahkan,” tuturnya.
Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itupun telah mengintruksikan kepada Dinas Pendidikan agar tahun ajaran depan pelajaran bahasa lontara menjadi mata pelajaran wajib.
(Naila)