AKARBERITA, Sidrap – Anggota DPR RI Fatmawati Rusdi menjadi salah satu pembicara dalam Latihan Khusus Kohati (LKK) tingkat Nasional yang diselenggarakan Kohati dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Sidrap, di aula Puang Ony Hotel Grand Zidny, Pangkajene, Rabu, (17/1).
Di hadapan kader Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Sidrap, Fatmawati memaparkan pemateri terkait peranan perempuan dalam politik Indonesia. Menurutnya, seiring perkembangan, peran perempuan menjadi semakin penting. “Jika sebelumnya ruang gerak perempuan dalam menungkan ide-idenya sangat terbatas, saat ini semakin terbuka lebar. Bahkan keberadaannya tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Termasuk dalam dunia politik,” jelasnya.
Berdasarkan data hasil proyeksi penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kata Fatmawati yang juga Ketua TP-PKK Sidrap, populasi penduduk Indonesia saat ini lebih didominasi oleh kelompok umur produktif yakni antara 15-64 tahun. BPS membedakan penduduk usia produktif menjadi 2 kategori, yang pertama Usia Sangat Produktif (15-49) dan kedua Usia Produktif (50-64).
Dijabatkan Fatmawati, jumlah perempuan usia sangat produktif mencapai 69,4 juta, lebih sedikit dibanding laki-laki yang mencapai 70,4 juta jiwa. Sedangkan untuk usia produktif (50-64), perempuan lebih banyak dengan 16,91 juta, sedangkan laki-laki hanya 16,9 juta jiwa.
“Hal ini yang menjadi dasar permasalahan kita bahwa banyaknya jumlah perempuan produktif Indonesia menjadi tantangan tersendiri mengenai dibutuhkannya keterlibatan dalam peran aktif perempuan dalam pembangunan. Dan dalam UU, perempuan harus bisa ikut berpartisipasi, partisipasi ada dalam amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa,” kata Fatmawati yang hingga kini masih tercatat sebagai anggota komisi V DPR RI.
Upaya mendorong kepemimpinan dan keterlibatan peran perempuan, tambah Fatmawati, diharapkan bisa berkontribusi dalam segala aspek. “Salah satunya, keterlibatan partisipasi perempuan di DPR,” tandasnya.
(Ady Sanjaya)
