AKAREBRITA.com, Gowa – Sebanyak 40 peserta yang terdiri dari perwakilan TNI, Polri, Relawan dan SKPD mengikuti Pelatihan Potensi SAR di Permukaan Air (Water Rescue), yang diselenggarakan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar (Basarnars) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa.
Direktur Bina Potensi Basarnas Marsekal Pertama TNI F Indra Jaya mengaatakan, potensi kedaruratan disuatu daerah tidak dapat ditebak, sehingga para potensi SAR dituntut untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi segala kondisi kedaruratan yang terjadi.
“Kita tidak tahu kapan dan dimana bahaya itu akan datang mengancam kita semua. Untuk itu untuk mengatisipasinya kita mengadakan pelatihan ini agar memiliki persepsi yang sama ketika menghadapi masalah darurat khusunya di permukaan air,” jelasnya, saat membuka pelatihan, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kamis (4/4).
Selain itu, menurut Indra, kegiatan ini juga untuk meningkatkan profesionalisme, kekompakan dan kerjasama SAR agar selalu terjalin, terutama dalam melaksanakan tugas yaitu menyelamatkan, memberi pertolongan dan mengevakuasi korban.
Ketua Panitia Pelaksana Kaharuddin mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan koordinasi antar kantor pencarian dan pertolongan SAR Makassar dengan potensi SAR di wilayah kerja kantor Makassar, salah satunya di Gowa.
“Kegiatan ini kita lakukan untuk memberikan pemahaman bagi potensi SAR bagaimana melakukan pertolongam pada permukaan air, dan bagaimana menjalankan tugas pokok yang tepat, cepat dan aman demi keberhasilan operasi SAR,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Mallagani menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan di Gowa ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat baik, apalagi baru-baru ini Gowa ditimpa banjir dan longsor.
“Tentunya sangat mengapresiasi karena kegiatan ini merangkup beberapa elemen dan relawan kemanusian se-Kabupaten Gowa,” katanya.
Dalam penanggulangan bencana dibutuhkan penguatan personil baik kecelakaan, bencana banjir, maupun kondisi yang membahayakan jiwa manusia. Disitulah operasi potensi SAR wajib membantu Basarnar dalam pelaksanaan operasi SAR.
Oleh karena itu, Abdul berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, para peserta bisa mengikuti pelatihan dengan baik sehingga apa yang didapatkan kedepannya bisa berguna dalam upaya pelaksanaan pencarian dan pertolongan serta perlindungan masyarakat.
Sekadar diketahui pelatihan ini dilaksanakan selama enam hari, yang dimulai sejak 3 April kemarin hingga 8 April di Manggala Agni Daops Parangloe dengan bentuk pelatihan secara diskusi, praktek lapangan dan simulasi.
(Henra)