Regional

Bantu Warga Rerdampak Kekeringan, BPBD Maros Distribusikan Air Bersih

Posted on

AKARBERITA.COM, Maros – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros mulai mendistribusikan air bersih untuk warga di tiga kecamatan yang terdampak kekeringan.

Akibat kemarau panjang ini tiga Kecamatan di Kabupaten Maros alami krisis air bersih, seperti di Kecamatan Bontoa, Lau dan Maros Baru.

Penyaluran air bersih tersebut diutamakan ke wilayah terparah terdampak kekeringan salah satunya di Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Maros.

Krisis air bersih di wilayah ini diperparah dengan mengeringnya puluhan sumur tadah hujan milik warga.

Kepala BPBD Maros, Muhammad Fadli mengatakan, terdapat 15 desa dan kelurahan yang tersebar pada 3 kecamatan di Maros, yang paling terdampak kekeringan.

“Jadi berdasarkan data yang masuk, sebanyak 15 desa atau kelurahan tersebar di tiga kecamatan paling parah terdampak kekeringan. Informasi yang kami terima, warga disana sangat kesulitan air bersih, ” paparnya.

Terkait hal itu, tim BPBD bekerja keras di lapangan mendisitribusikan bantuan air gratis untuk warga.

Semenntara Kepala Sub Bagian Logistik BPBD Maros, Deswal mengaku, penyaluran air bersih sudah berjalan selama 4 hari. Setidaknnya sudah dua truk tangki yang disalurkan untuk menyuplai air bersih.

“Dalam sehari ada 6 kali beroperasi. Truk tangki kita ada 2 unit, masing masing menampung air 5000 liter. Berdasarkan data laporan yang masuk terdapat 15 desa kelurahan mengalami krisis air bersih,kita akan terus berupaya keras untuk warga,” Deswal menguraikan.

Dijelaskan Deswal, selama truk tangki beroperasi pihaknya telah menyalurkan 450.000 liter air bersih untuk warga.

“Selama empat hari kita beroperasi, sudah ada sekitar 450.000 liter air bersih yang kita salurkan ke warga tersebar di 3 kecamatan, ada 2 mobil tangki mereka enam kali menyuplai, setiap tangki mampu menampung 5000 liter air,” tambahnya.

Sementara itu salah seorang warga bernama Hasnah, mengaku sangat gembira atas bantuan air bersih yang disalurkan oleh Pemerintah setempat.

“Ini sangat meringankan beban kami. Setidaknya tidak keluar lagi uang beli air. Karena untuk air bersih per jerigen kita belinya Rp10.000, untuk masak mandi dan mencuci itu tidak cukup. kami berharap bantuan seperti ini terus berlanjut, karena sumur tadah hujan sudah lama mengering,sementara air empang asin dan berlumpur sangat tidak layak,” ungkapnya.

Diketahui krisis air bersih akibat kemarau panjang melanda wilayah Kabupaten Maros, kondisi ini diperparah setelah mengeringnya bendung lekopancing dan puluhan sumur tadah hujan di wilayah tersebut.

(Naila)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

Copyright © 2017 PT MEDIA MEGA DALLE. All Right Reserved.