AKARBERITA.com, Makassar – Polemik tentang tenaga kerja asing masih menjadi trending topik akhir-akhir ini. Tercatat 518 orang tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Sulsel sempat di data oleh Imigrasi Kelas I Makassar dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal tersebut dibeberkan lansung oleh Kepala Disnakertrans Sulsel Agustinus Appang mengatakan, selama 2018, TKA yang yang ada di Sulsel itu bekerja di berbagai perusahan. “TKA di sini itu, berasal dari berbagai negara, seperti Tiongkok, Amerika, Brasil, Spanyol, Korea dan Jepang. Hampir semua negara ada sebenarnya, hanya saja, memang mayoritas dari Tiongkok,” kata Agustinus.
Namun secara terpisah, Kasi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar Noer Putra, membeberkan, jika jumlah TKA asal Tiongkok jumlahnya mencapai 268. Selain itu, kata dia, terkait tentang deportasi, selama 2018 ini sudah ada enam orang yang dideportasi. Tapi menurut putra, tidak semuanya TKA.
“Ada sekitar 50 persen yang dari Tiongkok jumlahnya dibandingkan dengan TKA lainnya. Sedangkan yang dideportasi hanya dua orang, itu asal India, empat lainnya, masing-masing dua dari Turkei karena melakukan skimming kartu ATM, dan dua lainnya dari Argentina,” jelasnya.
Sedangkan untuk TKA yang tidak terdata di Imigrasi Makassar, Putra menjelaskan, mereka akan tercatatnya di Imigrasi saat mereka turun pertama. Yang pasti mereka punya kartu izin tinggal sementara (KITAS)
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Sulsel jumlah TKA di Sulsel hanya sebanyak 34 orang dari 182 proyek penanaman modal asing yang ada di Sulsel, itu untuk triwulan pertama 2018.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sulsel Yamin menjelaskan, jika TKA di Sulsel itu cukup kondusif. “Jadi kami melakukan pencatatan termasuk izin tinggal sudah sesuai dengan aturan. Kalau pun ada yang kasusistik satu dua, itu ditangani Dinas Tenaga Kerja,” tegasnya.
Yamin juga menegaskan, jika izin yang dinasnya keluarkan sudah sesuai dengan aturan. “Setahu saya, hanya khusus untuk yang expert (ahli). Dan itu yang kami keluarkan,” tandasnya.
(Yudha)