Parepare

Pemkot Parepare – Bank Sulselbar Bahas Penerapan Transaksi Digital di Pasar

AKARBERITA.com, Parepare – Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggandeng Bank Sulselbar Cabang Parepare, menggelar sosialisasi digitalisasi penggunaan QRIS, di Ruang Rapat Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Parepare, Kamis (4/8/2022).

Dalam sosialisasi tersebut, hadir Kepala UPTD Pasar, Abdul Rahim, dan melibatkan penagih-penagih retribusi pasar, serta teknisi QRIS dari Bank Sulselbar Parepare.

Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Parepare, Hazjul mengatakan, sosialisasi ini merupakan tindak lanjut pertemuan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), agar tujuan dari pertemuan tersebut bisa dicapai.

“Namun, memang penting bahwa petugas pasar yang terlebih dahulu diberikan pemahaman, sebelum tim dari bank yang turun. Ini ide yang sangat luar biasa dari Kadis Perdagangan Parepare, kami apresiasi,” katanya.

Dia mengatakan, penggunaan QRIS dalam transaksi, dapat meminimalisir kebocoran, dan menghasilkan pendataan yang akuntabel, dan transparan agar pekerjaan ringan.

“Nanti ada tim kami yang memberikan penjelasan penggunaan dan pengoperasian QRIS setelah penagih retribusi telah memberikan informasi awal kepada para pedagang. Yang jelas, perlu dipahami bersama bahwa menggunakan QRIS ini mudah digunakan, mudah dipantau, aman dan nyaman,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Disdag Parepare, Prasetyo Catur Christianto mengatakan, sosialisasi ini merupakan bagian dari tindak lanjut keinginan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe yang menginginkan sosialisasi literasi dan edukasi terkait transaksi digitalisasi, diperluas.

“Ke depannya, tidak ada lagi transaksi tunai di pasar-pasar, dan ini juga merupakan instruksi Bank Indonesia bahwa transaksi di pasar juga menggunakan QRIS,” ujarnya.

Prasetyo menjelaskan, pungutan retribusi pasar akan discan melalui QRIS, sehingga langkah awal yang perlu dilakukan yakni, edukasi petugas pasar supaya membangun kesamaan persepsi dengan pihak bank, untuk memudahkan pekerjaan di lapangan nantinya.

“QRIS ini akan dilakukan se-Indonesia, jadi mindset kita sekarang harus diubah bahwa ke depannya transaksi melalui digitalisasi, sehingga tidak lagi melakukan transaksi tunai. Karena, digitalisasi ini perlu percepatan, dengan keseriusan dan kesugguhan, saya yakin adaptasinya bisa cepat. Mohon dukungannya untuk menyukseskan program ini ” terangnya.

Sebelumnya, Wali Kota Parepare Taufan memaparkan, transaksi digital sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Agar transaksi non tunai meluas, katanya, dibutuhkan upaya sosialisasi literasi dan edukasi yang terus dilakukan.

“Yang dibutuhkan sekarang sosialisasi secara literasi dan edukasi. Karena persoalan transaksi non tunai ini bukan sesuatu yang mudah. Harus ada kepercayaan yang telah terbangun dengan baik. Jika itu terjadi, sisa persoalan waktu,” ungkapnya.

(Ayu)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!